Para ilmuwan semakin banyak memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam penelitian mereka. AI membantu mengumpulkan dan menganalisis data, melakukan percobaan secara virtual, bahkan menulis bagian-bagian naskah ilmiah. Namun, para ilmuwan perlu berhati-hati dalam memanfaatkan AI untuk menulis naskah ilmiah.
AI dapat membantu mengumpulkan informasi dan menyusun kerangka tulisan. Namun, ilmuwan tetap harus terlibat dalam menulis dan menyunting konten, memastikan informasi yang disampaikan AI akurat dan relevan. Ilmuwan juga perlu memastikan bahwa AI tidak melanggar hak cipta dengan tidak sengaja menyalin konten dari sumber lain.
Dalam penggunaan AI untuk menulis, ilmuwan harus tetap menjadi penulis utama yang bertanggung jawab atas konten akhir. Mereka tidak boleh membiarkan AI mengambil alih proses penulisan sepenuhnya. Ilmuwan harus menyunting dan memeriksa kembali konten yang ditulis AI untuk memastikan kualitas dan keasliannya.
Penggunaan AI dalam penulisan ilmiah dapat memudahkan ilmuwan, tetapi keputusan akhir tentang apa yang akan dimasukkan dalam sebuah tulisan harus tetap berada di tangan manusia. AI hanyalah alat bantu dan tidak boleh menggantikan peran ilmuwan sebagai penulis. Dengan kata lain, meskipun AI dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam proses penulisan, tanggung jawab penuh atas konten yang dihasilkan tetap berada di tangan ilmuwan.